Fungsi Fatik dalam Sastra Populer

Dalam postingan kali ini saya akan mencoba menganalisis analisis fungsi Fatik dalam sastra populer. Dalam analisis ini, karya sastra yang akan di analisis adalah cerpen “Satu Waktu Tiga Hati” yang pernah di muat di media Xpresi Riau Pos. Untuk membaca cerpennya bisa dilihat di Analisis Struktur Sastra Populer I pada postingan sebelumnya.

Fungsi fatik dalam sastra populer terlihat dari sudut pandang, gaya bahasa, alur ataupun ansur tokoh, untur latar, unsur masalah dan tema. Fungsi fatik dalam sastra populer berfungsi untuk membangun interaksi dan kebersamaan antara si penulis dan pembaca, sehingga karya sastra tersebut seolah-olah menyatu dengan pembacanya.

Dari segi sudut pandang, pengarang mencoba masuk kedalam cerita, sehingga pembaca merasakan, seolah-olah cerita tersebut nyata dialami oleh pengarang. Hal ini terlihat dengan penggunaan kata “aku” oleh pengarang.

Dari segi gaya bahasa, pengarang menggunakan bahasa sehari-hari, dengan idiom yang sering di gunakan di kalangan pembaca. Hal ini sudah terlihat di awal cerita.

“Sisa-sisa hujan belum juga reda. Aku mengulurkan tangan melewati cucuran atap. Membiarkan rintik-rintik hujan berebut singgah di telapak tangan. Hiruk pikuk asap dari secangkir capucino tersaji di atas meja lesehan. Aku memalingkan pandangan. Lalu menatap Jumi.”

Dari segi alur, cerita ini kurang fokus kedalam suatu masalah tertentu. Mulai dari persahabatan, cinta, kegelisahan, dan kembali lagi tentang persahabatan. Hal seperti ini juga sering kita jumpai dalam kehidupan remaja.

Unsur tokoh dalam cerita ini adalah remaja, sehingga terkait langsung dengan pembacanya yaitu kaum remaja. Unsur latar meliputi warung lesehan dan ruang pustaka. Latar tempat seperti ini juga bertujuan untuk lebih dekat dengan pembaca. Unsur masalah yaitu cerita tentang dua orang remaja putri yang mencintai seorang remaja putra, sedangkan temanya adalah cinta remaja. Masalah dan tema seperti ini juga sering kita jumpai di kalangan remaja.


Dari uraian di atas, fungsi fatik dalam cerita tersebut terlihat jelas. Sama halnya dengan sastra populer lainnya, dimana penulis mencoba menjangkau pembaca sebanyak-banyaknya, khususnya kalangan remaja.

Penulis: Ferdinaen Saragih

Related Posts:

8 Responses to "Fungsi Fatik dalam Sastra Populer"

  1. berkunjung sambil memperdalam ilmu sastra...

    ReplyDelete
  2. saya suka nih yg beginian gan Sastra Indonesia

    ReplyDelete
  3. thanks infonya sob...jadi nambah2 ilmu

    ReplyDelete
  4. wah bisa jadi ensiklopedia nih,,,, salam kenal ya,,,,

    ReplyDelete
  5. Nice info , salam kenal ya ..

    ReplyDelete
  6. nice post gan.sukse slalu ya..jangan lupa komentar balik di blogku sobat

    ReplyDelete