Sedikit Bicara Banyak Nulis

Bagaimana jika teman anda terlalu sering berbicara? Dia berbicara apa saja, tidak mengenal waktu dan situasi. Mungkin anda akan men-capnya sebagai “Tong Kosong”. Atau orang Batak bilang “si Jabir” Namun coba jika teman anda banyak menulis? Tentunya anda akan menjulukinya “Kutu Buku” dalam tanda kutip “orang pintar”, bukan dukun loh! Tapi Bukan berarti juga anda harus membawa buku kemana-mana atau memakai kaca mata tebal, seperti yang sering kita lihat di sinetron-sinetron.

Kedua istilah di atas sangat berbeda sekali, ada yang bersifat negatif dan positif. Sekarang anda tinggal memilih apakah banyak berbicara, atau banyak menulis? Berbicaralah seadanya, tetapi banyaklah menulis. Jika kita menulis, berarti kita sudah mengukir sebuah peninggalan yang berguna bagi generasi yang akan datang, dan itu adalah sebuah amal, yang akan diperhitungkan juga di dunia akhirat. Jadi tunggu apa lagi? Menulislah, apa saja yang menurut anda bermanfaat, dan menulislah apa saja yang anda ketahui, supaya dia dan mereka tahu anda pernah ada.

Salam Penulis
Oleh: Ferdinaen Saragih

Related Posts:

2 Responses to "Sedikit Bicara Banyak Nulis"

  1. menulis, hmmm mengasihkan...saya merasakan hal tersebut, ketika awal-awal mencoba menulis ke salah satu Tabloid khusus bidang pertani (karena dasar saya bidang pertanian) kemudian nunggu lama hampir 2 bulan, eh akhirnya dimuat. seminggu kemudian datang tungkang pos bawa amplop wihhh ternyata satu lembar dihargai 90 ribu. mantab! ayo yang sedang belajar nulis, semangat!

    ReplyDelete
  2. Abdul: terimakasih telah menuliskan pengalamannya sob mengenai dunia tulis menulis. Semoga bisa memberi semangat kepada teman-teman yang lain.

    ReplyDelete